Prosesi lamaran atau tunangan di Indonesia umumnya melibatkan beberapa tahapan, yang bervariasi tergantung adat istiadat masing-masing daerah. Secara umum, tahapan tersebut meliputi:

1. Ngobrol Keluarga: Keluarga kedua belah pihak bertemu untuk berdiskusi dan menyetujui rencana pernikahan.
2. Penentuan Hari Baik: Menentukan tanggal yang dianggap baik untuk prosesi lamaran.
3. Prosesi Lamaran: Keluarga pihak pria mengunjungi rumah keluarga pihak wanita untuk mengajukan lamaran secara resmi.
4. Tukar Cincin: Sebagai simbol ikatan antara kedua belah pihak.
5. Pemberian Seserahan: Keluarga pria membawa berbagai barang atau seserahan sebagai simbol kesiapan untuk menghidupi keluarga.

Prosesi pemberkatan pernikahan, terutama dalam konteks agama Kristen, biasanya mengikuti beberapa tahapan berikut:

1. Pengarahan Awal: Sebelum pemberkatan dimulai, biasanya ada pengarahan singkat dari pendeta kepada pasangan yang akan menikah.

2. Prosesi Masuk: Pengantin pria dan pengantin wanita memasuki gereja, sering kali didampingi oleh orang tua atau pengiring pengantin. Prosesi ini biasanya diiringi musik atau nyanyian rohani.

3. Pembukaan: Pendeta membuka ibadah dengan doa dan sapaan kepada jemaat yang hadir.

4. Pujian dan Penyembahan: Nyanyian pujian dan penyembahan dilakukan, yang diikuti oleh seluruh jemaat.

5. Pemberkatan Pernikahan:

   • Pernyataan Maksud: Pendeta menanyakan maksud kedatangan pasangan untuk dinikahkan.
   • Pembacaan Firman Tuhan: Pendeta membacakan ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dengan pernikahan.
   • Kotbah Singkat: Pendeta memberikan kotbah singkat tentang makna pernikahan Kristen.
   • Pernyataan Janji: Pasangan saling mengucapkan janji pernikahan di hadapan Tuhan dan jemaat.
   • Penyematan Cincin: Pasangan saling menyematkan cincin sebagai tanda kasih dan komitmen mereka.
   • Doa Pemberkatan: Pendeta mendoakan pasangan, memohon berkat dan perlindungan Tuhan atas pernikahan mereka.

6. Pengucapan Syukur dan Penutup: Pendeta mengucapkan doa syukur dan menutup ibadah.

7. Penandatanganan Akta Nikah: Setelah pemberkatan, pasangan menandatangani akta nikah bersama dengan saksi-saksi.

8. Prosesi Keluar: Pasangan pengantin keluar dari gereja, sering kali diiringi oleh nyanyian atau musik rohani.

9. Foto dan Resepsi: Biasanya diikuti dengan sesi foto bersama keluarga dan tamu, serta resepsi pernikahan